Anything about ADR (arbitrase, mediasi, etc)

Vedder wrote:

Blur wrote:

Gan nubi nanya dong indikator melaksanakan putusan arbitrase secara sukarela yang dimaksud dalam Pasal 61 UU nomor 30 tahun 1999 itu apa yah

Apa harus ada pernyataan tertulis dari pihak dimaksud tidak bersedia melaksanakan putusan arbitrase sebelum kita masukin permohonan Eksekusi ke Pengadilan Negeri

kirim somasi minta dlm jangka waktu tertentu utk memenuhi putusannya. setelah itu baru ajukan enforcement (jgn lupa register dulu tapi). Biasanya kalo MNC, mereka banyak kok yg sukarela bayar kalo kalah. jadi kagak perlu ke tahap enforcement.

Kalau lawannya orang pribadi gimana tuh gan

Blur wrote:

Vedder wrote:

Blur wrote:

Gan nubi nanya dong indikator melaksanakan putusan arbitrase secara sukarela yang dimaksud dalam Pasal 61 UU nomor 30 tahun 1999 itu apa yah

Apa harus ada pernyataan tertulis dari pihak dimaksud tidak bersedia melaksanakan putusan arbitrase sebelum kita masukin permohonan Eksekusi ke Pengadilan Negeri

kirim somasi minta dlm jangka waktu tertentu utk memenuhi putusannya. setelah itu baru ajukan enforcement (jgn lupa register dulu tapi). Biasanya kalo MNC, mereka banyak kok yg sukarela bayar kalo kalah. jadi kagak perlu ke tahap enforcement.

Kalau lawannya orang pribadi gimana tuh gan

Emang apa yg spesial sama org pribadi? Sama ajalah.

Agan-agan semua nanya dong,

Apa ada upaya hukum bagi Pemohon Eksekusi Putusan BANI apabila Eksekusi tidak dilaksanakan sesuai dengan Amar Putusan BANI

Blur wrote:

kambing wrote:

numpang nanya klo kaga punya kartu peradi boleh ga jadi Attorney buat wakilin klien di BANI??? thanks...

Kalau gak salah boleh deh gan nih gan aturannya

a. Pasal 5 ayat (1) Peraturan Prosedur Arbitrase BANI dinyatakan bahwa;

“Para Pihak dapat diwakili dalam penyelesaian sengketa oleh seseorang atau orang-orang yang mereka pilih. Dalam pengajuan pertama, yaitu dalam Permohonan Arbitrase Pemohon dan demikian pula dalam Jawaban Termohon atas Permohonan tersebut, masing-masing pihak harus mencantumkan nama, data alamat dan keterangan-keterangan serta kedudukan setiap orang yang mewakili pihak bersengketa dan harus disertai surat kuasa khusus asli bermaterai cukup serta dibuat salinan yang cukup sebagai­mana ditentukan dalam Pasal 4 ayat (1) di atas yang memberikan hak kepada orang tersebut untuk mewakili pihak dimaksud.”

b. Pasal 29 ayat (2) UU Arbitrase dinyatakan bahwa;

"para pihak yang bersengketa dapat diwakili oleh kuasanya dengan surat kuasa khusus."

CMIIW

Kalo liat penjelasan pasalnya, kayaknya tanpa kartu Advokat boleh ya beracara di Bani???

Yang penting ada Surat Kuasa Khusus aja kan ya??

Atau ane salah tangkep ya??

CMIIW ya gan..

siwichi wrote:

Blur wrote:

kambing wrote:

numpang nanya klo kaga punya kartu peradi boleh ga jadi Attorney buat wakilin klien di BANI??? thanks...

Kalau gak salah boleh deh gan nih gan aturannya

a. Pasal 5 ayat (1) Peraturan Prosedur Arbitrase BANI dinyatakan bahwa;

“Para Pihak dapat diwakili dalam penyelesaian sengketa oleh seseorang atau orang-orang yang mereka pilih. Dalam pengajuan pertama, yaitu dalam Permohonan Arbitrase Pemohon dan demikian pula dalam Jawaban Termohon atas Permohonan tersebut, masing-masing pihak harus mencantumkan nama, data alamat dan keterangan-keterangan serta kedudukan setiap orang yang mewakili pihak bersengketa dan harus disertai surat kuasa khusus asli bermaterai cukup serta dibuat salinan yang cukup sebagai­mana ditentukan dalam Pasal 4 ayat (1) di atas yang memberikan hak kepada orang tersebut untuk mewakili pihak dimaksud.”

b. Pasal 29 ayat (2) UU Arbitrase dinyatakan bahwa;

"para pihak yang bersengketa dapat diwakili oleh kuasanya dengan surat kuasa khusus."

CMIIW

Kalo liat penjelasan pasalnya, kayaknya tanpa kartu Advokat boleh ya beracara di Bani???

Yang penting ada Surat Kuasa Khusus aja kan ya??

Atau ane salah tangkep ya??

CMIIW ya gan..

Kalau berdasarkan Peraturan Prosedur BANI sih nggak ada diatur mengenai keharusan advokat yang bercara di BANI gan yang penting ada Surat Kuasa dari Para Pihak aja

Blur wrote:

Agan-agan semua nanya dong,

Apa ada upaya hukum bagi Pemohon Eksekusi Putusan BANI apabila Eksekusi tidak dilaksanakan sesuai dengan Amar Putusan BANI

Adakah yang bersedia menjawab pertanyaan Nubie

Blur wrote:

Blur wrote:

Agan-agan semua nanya dong,

Apa ada upaya hukum bagi Pemohon Eksekusi Putusan BANI apabila Eksekusi tidak dilaksanakan sesuai dengan Amar Putusan BANI

Adakah yang bersedia menjawab pertanyaan Nubie

Maksudnya gimana? Eksekuatur atau perintah pengadilannya nggak sesuai dgn putusan arbitrase? Atau pengadilan mengadili kembali pokok perkara (which technically is prohibited) dan memutusakan sendiri?

Trus ini isu practical (tidak sesuai harapan) atau legal (putusan arbitrase di rubah)?

Vedder wrote:

Blur wrote:

Blur wrote:

Agan-agan semua nanya dong,

Apa ada upaya hukum bagi Pemohon Eksekusi Putusan BANI apabila Eksekusi tidak dilaksanakan sesuai dengan Amar Putusan BANI

Adakah yang bersedia menjawab pertanyaan Nubie

Maksudnya gimana? Eksekuatur atau perintah pengadilannya nggak sesuai dgn putusan arbitrase? Atau pengadilan mengadili kembali pokok perkara (which technically is prohibited) dan memutusakan sendiri?

Trus ini isu practical (tidak sesuai harapan) atau legal (putusan arbitrase di rubah)?

Isu practical Agan Vedder.

Perintah Pengadilannya nggak sesuai dengan Putusan Arbitrase Gan

Blur wrote:

Vedder wrote:

Blur wrote:

Blur wrote:

Agan-agan semua nanya dong,

Apa ada upaya hukum bagi Pemohon Eksekusi Putusan BANI apabila Eksekusi tidak dilaksanakan sesuai dengan Amar Putusan BANI

Adakah yang bersedia menjawab pertanyaan Nubie

Maksudnya gimana? Eksekuatur atau perintah pengadilannya nggak sesuai dgn putusan arbitrase? Atau pengadilan mengadili kembali pokok perkara (which technically is prohibited) dan memutusakan sendiri?

Trus ini isu practical (tidak sesuai harapan) atau legal (putusan arbitrase di rubah)?

Isu practical Agan Vedder.

Perintah Pengadilannya nggak sesuai dengan Putusan Arbitrase Gan

Yang ente jawab ga nyambung. Isunya legal itu bukan praktikal. Upaya hukumkan lagi deh.

mau tanya, apakah di BANI atau badan arbitrase indonesia lainnya, majelis arbiter memeriksa substansi formal dan materiil dari permohonan?apakah majelis bisa menyatakan permohonan tidak jelas (obscur liber)

Jamie wrote:

lawyeeerrs..nanya dong
gw ada sengketa nih sama investor asing (dari Perancis), dan gw berencana utk menggugat dia..pertanyaan gw, adakah dasar hukum yg mengharuskan bagi WNI dalam hal menggugat pihak asing yg bukan penduduk HARUS harus mengajukan gugatan ke PN Jakarta Pusat?
Fyi, ini bukan perkara arbitrase

nah, itu kan klo gugatan..klo suatu saat gw minta Permohonan utk kasus yg sama, apa tetap harus ngajuinnya ke PN Pusat?

Pasal 100 Rv,

kalo nggak gugat di tempat kediaman lo (Penggugat) dgn patokan Pasal 118 HIR, lupa butirnya, butir 3 kalo g salah

setau gw g ada keharusan ya, tp buat efektivitas perkara doang karena nantinya kan relaas dikirim via deplu yg masuk teritori jakarta pusat

unclezook wrote:

mau tanya, apakah di BANI atau badan arbitrase indonesia lainnya, majelis arbiter memeriksa substansi formal dan materiil dari permohonan?apakah majelis bisa menyatakan permohonan tidak jelas (obscur liber)

Dari pengalaman nubie sendiri selama ini tentang diperiksa atau gak subtansi formal dan materiil dari Permohonan Arbitrase itu semua tergantung dari arbiternya sendiri gan, dia mau periksa subtansi permohonan atau gak  

principally, putusan arbitrase ini g bs dilakukan upaya hukum ya? Soalnya bbrp putusan yang minta pembatalan putusan arbitrase kandas krn tdk melampirkan bukti putusan pidana. Sedangkan kita tau sendiri waktu yang dibutuhkan utk bs memperoleh putusan pidana (asumsi terbukti) bisa berbulan2 bahkan tahunan..

Dibatalkan bisa tapi harus di negara tempat seat of arbitrationnya..kalo seat di luar maka di indonesia bisanya pakai refusal alias penolakan bukan pembatalan.

Bisa dlm arti dapat dimohonkan.. Tp hampir mustahil dikabulkan. Bang egg mgkn bs ksh referensi pembatalan put arbitrase yg dikabulkan?

Pembatalan putusan arbitrase di Indonesia yang seatnya bukan di Indo? Banyak banget..kalo mau riset lu ke pn jakarta pusat aja minta liat register permohonan pembatalan yang terdaftar dan hasilnya gimana...

Belum sampe k PN pusat sih, br sebatas ngecek Direktori put MA, dari sktr 30 perkara blm nemu yang permohonan pembatalannya dikabulkan.. ada yang dikabulkan di tk pn, tapi ditolak di MA.

gw mau tanya deh... kemungkinan arbiter di Indo "masuk angin" besar gak sih?? kok temen gw blg ke gw dia lgi ada case di BANI dan kayakna si arbiter bela Termohon banget... khawatir gak berimbang putusannya... gw sih blg k tmn "gk tau, kyknya sih gk bisa disogok".. tapi temen gw ngotot...

ada pengalaman?? secara arbiternya prof, yg gw tau duitnya dah bnyk..

asli dah, gelar prof bukan jaminan banget....

bane wrote:

asli dah, gelar prof bukan jaminan banget....

hehe kepikiran kesana juga.. soalnya denger dari ceritanya kayaknya si hakim itu pro ke temen gw, tapi akhir2nya keliatan gak.. padahal bukti2 kita dah kuat..
nah gw blg aja "ya hati2 aja, bisa jadi disumpel"..

cmn gw gk tau bener pa kgk, krn belum pernah ke BANI si..

depe_pras wrote:

principally, putusan arbitrase ini g bs dilakukan upaya hukum ya? Soalnya bbrp putusan yang minta pembatalan putusan arbitrase kandas krn tdk melampirkan bukti putusan pidana. Sedangkan kita tau sendiri waktu yang dibutuhkan utk bs memperoleh putusan pidana (asumsi terbukti) bisa berbulan2 bahkan tahunan..

Upaya hukum ada di Pasal 70, kalo mau diakalin gugat pembatalan perjanjiannya ke PN, begitu Perjanjian Batal otomatis klausul arbitrase juga batal, dan efek dominonya putusan arbitrase juga jadi batal.

Alternatif lain, cari ketentuan tentang syarat putusan arbitrase atau syarat arbiter, di Pasal 54 kalo g salah, kulik2, cari yang kira-kira g sesuai, gugat dengan alasan putusan atau kualifikasi arbiter ga sesuai.

Kalo mau cara tarkam, tekel pas di permohonan eksekuatur nya, haha

eh, emangnya bisa gitu? bukannya principally an arbitration clause itu separable from the rest of the contract. kok bisa, jadi efek dominu gitu? and the validity of a contract is for the arbitrator to decide. bukan PN ya kayaknya? CMIIW...

salken semuanyaa..

misi para suhu ...

mw nanya nih ... karena belum pernah beracara di arbitrase ...

biaya beracara di arbitrase itu berapa ya ?? soalnya ane liat di situsnya ... bingungin ...

misalkan ada perkara hutang piutang nilai tuntutan sebsar 20 juta .. nah klo liat dari situsnya tarif tuntutan lebih kecil dari 500,000,000 itu 10 % ...

pertanyaannya 10% dari mana nih ?? 10 % dari minimal tuntutan atau tuntutan yang kita mintakan ??

mohon pencerahannya suhu ...

Dari nilai tuntutan bos..

FBI wrote:

misi para suhu ...

mw nanya nih ... karena belum pernah beracara di arbitrase ...

biaya beracara di arbitrase itu berapa ya ?? soalnya ane liat di situsnya ... bingungin ...

misalkan ada perkara hutang piutang nilai tuntutan sebsar 20 juta .. nah klo liat dari situsnya tarif tuntutan lebih kecil dari 500,000,000 itu 10 % ...

pertanyaannya 10% dari mana nih ?? 10 % dari minimal tuntutan atau tuntutan yang kita mintakan ??

mohon pencerahannya suhu ...

Biaya administrasinya 2 juta yang presentase itu biaya buat arbiter, dll berdasarkan tuntutan loe di Permohonan Arbitrasenya